Tapi kalau dalam kasus ini, the extraordinary thing just happened to an extraordinary place. Yup Padmanaba. Emm, sebenernya lebih adil kalau disebut SMA Negeri 3 Yogyakarta sih. Mengingat kalau Padmanaba itu sebenernya organisasi siswa yang dimiliki SMAN 3 Yogyakarta. Oh! Lebih baik aku kenalkan dulu tempat yang akan aku ceritakan secara panjang lebar ini ya?
Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Yogyakarta yang oleh
banyak kalangan lebih dikenal dengan nama Padmanaba atau SMA 3B, merupakan SMA
tertua di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada yang bilang kalau
sebenernya umur SMA 3 dan SMA 1 itu sama. Soalnya dulu mereka sempet jadi satu
sekolah gitu *aku gak begitu paham*. Lanjut ya?
Sekolah ini udah ada sejak tahun 1918, karena
sebuah dokumen menunjukkan bahwa pada tanggal 5 Juli 1938 sekolah ini udah
merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Nah, sampai pecahnya perang dunia II pada
Desember 1941, sekolah ini dikenal dengan nama AMS (Algemeene Middelbare
School) afdeling B. Saat itu yang bisa sekolah disini hanya anak-anak dari
golongan elit pribumi.
AMS afd. B berganti nama menjadi SMT (Sekolah Menengah
Tinggi) bagian A dan bagian B pada masa pendudukan Jepang tahun 1942. Hingga
akhirnya, tanggal 19 September 1942, didukung oleh Kepala Sekolah saat itu
(Alm. RJ. Katamsi) berdirilah organisasi pelajar yang diberi nama “Padmanaba”.
Padma sendiri dalam bahasa Sanskerta berarti teratai merah atau dalam bahasa
latin disebut Nelumbium speciosum.
Pada masa tiu, sekolah ini juga biasa dikenal dengan nama SMT Kotabaru. Hingga
sekarang tanggal 19 September selalu diperingati sebagai Hari Lahir Padmanaba
yang biasanya dirayakan dengan adanya serangkaian acara yang diselenggarakan
oleh para peserta didik aktif,alumni,guru, dan karyawan serta segenap keluarga
besar Padmanaba yang dikenal sebagai Pekan Peringatan Hari Padmanaba (PPHP).
Kebetulan pada tahun 2013 ini adalah PPHP ke-71
Tahun 1948, sekolah
ini dibagi jadi dua, yaitu SMA A di Jalan Pakem 2 dan SMA B di Jalan Taman
Krida 7. Pada tanggal 21 Desember 1948, sekolah ini diduduki Belanda. Tanggal 6
Juni 1949, SMA B berhasil dibuka kembali dengan pendidikan yang lebih
berkualitas. Tahun 1956, SMA ini berubah nama menjadi SMA III B dan berubah
lagi menjadi SMA Negeri 3 pada tahun 1964, dibawah pimpinan kepala Sekolah Ibu
Mujono Probopranowo.
Dengan
diberlakukannya kurikulum 1994, sekolah ini ganti nama lagi jadi SMU (Sekolah
Menengah Umum) Negeri 3 Yogyakarta. Tetapi sejak diberlakukannya Kurikulum
Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mulai tahun 2004,
diubah lagi menjadi SMA Negeri 3 Yogyakarta. Walaupun demikian, masyarakat luas
sampai sekarang masih lebih kenal dengan “SMA Padmanaba” atau “SMA 3 Bhe”.
Ganti namanya
banyak banget ya? Emang kok. Aku juga sampe rada mumet.haha. Oh ya, kenapa B?
Soalnya B lebih menarik karena lebih banyak lekukan daripada A sama C
kalo jaman dulu merupakan kode buat sekolah yang main ilmunya di IPA. Kalo A itu bahasa/sastra. C itu IPS. *kalo
salah maaf ya? ._.v*
Ini Lapangan Tengah! Tapi Karetannya gak kelihatan |
Nah sampai sekarang, kami lebih senang
dipanggil Padmanaba.hihi. Aku pribadi sih kayak gitu. Ada semacam perasaan
bangga tersendiri ketika mendengar nama Padmanaba disebut dan menunjukkan bahwa
itu identitasku. Bukan berarti aku gak bangga dengan nama SMA Negeri 3 itu
sendiri lho ya. Err sayangnya ada sedikit kekeliruan yang harus diluruskan sih
menurutku. Kebanyakan orang tahunya SMA Negeri 3 itu ulang tahunnya tanggal 19
September. Padahal yang kayak udah aku jelasin tadi, 19 September itu
sebenernya hari lahirnya Padmanaba, si Organisasi Siswanya SMA Negeri 3 itu
sendiri. Sedangkan kalau SMA Negeri 3 itu ulangtahunnya 5 Juli.
Oh! Aku sendiri termasuk Padmanaba 70,
karena angkatanku masuk pas Padmanaba ulangtahun ke 70. Angkatanku jump\lah
personilnya 220 orang. Tergolong sedikit kalo menurutku,hehe.
Okay-okay, mari kita sudahi acara
perkenalannya ya?
Sekarang aku mau menjelaskan kenapa aku
bisa bilang SMA Negeri 3 ini sangat extraordinary. Well, alasan pertama yang
mungkin paling gak mutu adalah karena SMA ini kayak taman kota,
rindang,teduh,dan menyejukkan. Aku suka banget sama tempat yang kayak gini.
Mungkin karena sekolah ini teduh, jadinya siswa-siswinya lumayan banyak yang
berkulit putih (?) agak nonsense sih. Tapi masih masuk akal kalo menurutku. Kan
kami jarang terpapar panas matahari.haha. Tapi gara-gara ini juga sih kita,
anak SMA Negeri 3, kayaknya agak sensitif kalo kena sinar matahari. Pasti ada
aja yang dikit-dikit ngeluh panas.haha. Keseringan ngadem soalnya.
Terus Sekolah ini punya empat taman
kebanggaan. Sebenernya itu dua pasang sih, Taman Bundar (bagian Barat &
Timur) sama Taman Kotak (bagian Barat & Timur). Nah si Tambun (Taman
Bundar) dan Tamkot (Taman Kotak) ini sering banget dibuat kumpul sama
murid-murid Padmanaba. Aku kadang ya tiduran disana kok kalo udah pulang
sekolah, serius adem banget.
Terus
ada yang namanya Lapangan Tengah. Kalo ini sih couple-an sama Pohon Karetan
yang sangaaaaaaaaaaat besar. Sumpah besar banget. Kalo gak ada karetan,
Padmanaba langsung panas mungkin *Oh NO! Jangan!* Nah LapTeng ini merupakan
tempat dimana Upacara Bendera, Kegiatan Lomba memperingati hari-hari Besar,dll
terselenggara. Mungkin kalo dilihat sekilas, LapTeng ini kecil. Tapi kalo udah
dirasain (?) sebenernya gede lhoo
Kalau kalian mau nyebut Padmanaba kekurangan kelas, boleh
lho. Serius deh, ini no offense. Soalnya kita juga sering belajar diluar kelas.
Di perpustakaan, di ruang BMT (Bawah Mushola Timur, ini Khusus Agama Islam
sih.), atau malah di tamkot,tambun, LapTeng juga bisa. Oh! Kadang bahasa Jepang
belajar di Aula malah. Tapi kalo menurutku ini malah asik lho. Kan jadi gak
bosen karena belajar di dalam kelas terus.hehe. Oya, sekolahku ini juga
menganut sistem moving
class. Kayak kuliah gitu.
Yang asik apa lagi ya? Banyak sih sebenernya. Kalo aku
sebutin satu-satu gak bakal kelar. Tapi kalo aku sebutin juga, mungkin ketauan
segala bentuk kenakalan ku di sekolah ini.hehe. Eum, yang paling aku suka sih
yang namanya kekeluargaan di Padmanaba yang sangaaat kental! Lebih kental dari
darah dan susu kental manis. Oho! Bercanda ya.
Mungkin sekian dulu dari episode pertama "Padmanaba,
the Extraordinary" berhubung jam pelajaran TIK udah mau habis.ehe!. Oh ya,
tak lupa terimakasih aku ucapkan pada wikipedia yang banyak membantu dalam
postingan kali ini. Untuk source foto, tentu saja google yang
berperan. Ada beberapa foto yang aku ambil dari folder handphone sih.ehe. Yasudah, sampai jumpa ya!
mbak, tamkot sm tambun sekarang banyak semut!kemarin sore aku bobok disana, bangun bangun badan udah bentol semua :((
BalasHapus