Aku tidak tahu apa yang terjadi,
sebenarnya aku lebih berharap tidak mengetahui apa yang terjadi. Tapi aku tidak
bisa. Entah kenapa aku tetap mengetahui apa yang terjadi. Menjadi acuh itu
ternyata tidak mudah. Sesungguhnya aku tidak mengerti siapa atau apa yang
berubah. Aku,mereka, atau keadaan? Lalu kalau aku tahu siapa yang berubah,
siapa yang salah? Apa yang salah? Aku dengan sikapku? Mereka? Atau keadaan? Aku
sudah bosan mendengar orang berbicara melulu tentang “…jangan salahkan keadaan
dan biarkan waktu yang mengobati.” Yeah berarti
aku harus mencoret takdir kan?
Lalu tidak sengaja takdir
melihatkan jawabannya kepadaku. Hanya sebagian, tapi itu sudah cukup membuatku
kaget. Kepercayaanku hancur begitu saja. Sebenarnya tidak juga sih. Mungkin
lebih tepat membuat aku lebih berhati-hati. Karena sebenarnya aku tidak pernah
berekspetasi lebih terhadap orang lain. Aku picky? Terserah. Itu hak ku kan?
Aku kejam? Lalu kenapa? Toh dunia akan lebih kejam jika aku tidak bertindak
lebih dulu. HAHAHA Mungkin aku hanya bisa tertawa kecil. Tapi sungguh, hargamu
dimataku sudah anjlok melebihi inflasi mata uang Indonesia saat krismon 1998.
Aku akan memilih diam saja. Biar kamu yang sadar. Sukur-sukur kamu merasa akan
sikapku ini. Mengintimidasi? Bukan, aku bukan tipe seperti itu. Saya lebih dari itu. Kalau nantinya semua
benci sama aku, aku tidak peduli. Toh aku memiliki keluarga yang sangat
berharga buatku. Lagipula aku sudah pernah melalui semua ini, dan saya survive
kok.
Well saya sudah membuang
jauh-jauh kamu dan orang yang setipe dengan kamu dari list orang yang bisa
dijadikan teman. Jangan hanya karena kita berada di lingkup yang sama lalu kamu
menganggap aku teman mau jadi temanmu. Maaf. Tapi nggak segampang itu.
Lagipula, saya sudah menemukan orang yang lebih baik dan saya merasa dia adalah
orang yang cocok untuk dijadikan teman. Setidaknya aku yakin dia tulus. Dia
memang tidak tenar, dia bukan pusat perhatian. Tapi dia jujur, apa adanya.
“Jadilah dirimu sendiri. Jujur
dan terbukalah tentang siapa dirimu terhadap orang lain. Jika mereka tetap
menyukaimu, itu bagus. Tapi jika tidak, itu masalah mereka.”